Bagaimana caranya untuk mendapat
hikmah? Mari kita buka al-Qur'an. QS al-Baqarah ayat 261 sampai dengan ayat 268
berbicara tentang infak dan sedekah.Pada ayat 269 tiba-tiba Allah mengalihkan
topik pembicaraan ke hal lain. Ayat 270 sampai dengan 274 pada surat yang sama
kembali berbicara tentang sedekah dan infak.
Menurut hemat saya, tentu ada
rahasia tersendiri ketika Alah tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan. Inilah
ayat 269 itu: "Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah
dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah)."
Ternyata, di antara kumpulan ayat
mengenai sedekah dan infak, Allah cantumkan ayat tentang hikmah. Ini berarti,
wa Allahu a'lam, berinfak dan bersedekah menjadi kriteria penting jika kita
ingin meraih hikmah.
Rupanya untuk mencari
"harta" (baca: hikmah) umat Islam yang hilang itu, umat Islam
dianjurkan untuk menyedekahkan hartanya terlebih dahulu. Jangan-jangan anda tak
perlu mengguncang gunung untuk mencari hikmah. Hikmah di masa sekarang bukan
bersembunyi di dalam gunung.. Ia hadir di sekeliling kita. Ia hadir pada tangan
yang menengadah meminta belas kasih, ia muncul di wajah-wajah nestapa akibat
menahan lapar, ia hinggap di rumah-rumah yang pemiliknya baru saja di PHK, ia
hadir dalam senyum penghuni panti asuhan. Ia mengalir bersama derasnya aliran
air mata mereka yang tidur di bawah kolong jembatan. Berikan sedikit harta kita
(yang sebenarnya merupakan hak mereka), insya Allah akan anda temukan hikmah.
Bila anda sudah temukan hikmah itu, maka sesuai QS 2: 269, anda telah mendapat
karunia yang banyak dari sisi Allah swt.
No comments:
Post a Comment