Uang dan
modal ternyata bukanlah satu-satunya kunci sukses untuk melakukan kegiatan
usaha. Kreativitas, kemampuan menangkap peluang usaha, dan keuletan adalah
kunci yang lebih utama. Sebab kreativitas mampu melahirkan berbagai alternatif
yang tidak terpikirkan oleh mereka yang tidak kreatif. Kemampuan
menangkap peluang usaha dapat menghasilkan uang dan tawaran modal dari pihak
lain. Keduanya menjadi lengkap apabila disertai dengan keuletan. Mereka yang
ulet biasanya akan tampil sebagai pemenang. Seorang wirausaha yang ulet dan
pantang mundur, walaupun hanya memiliki kecakapan dan dana yang relatif
terbatas akan dapat mengalahkan orang lain yang memiliki dana dan kecakapan
yang lebih baik, tapi tidak ulet. Banyak
contoh membuktikan bahwa hanya pengusaha yang uletlah yang dapat bertahan dalam menghadapi tantangan.
Untuk
memulai kegiatan usaha, seseorang perlu melakukan perencanaan dan perhitungan
dengan melakukan evaluasi terhadap kelayakan usaha. Kelayakan usaha mencakup
perkiraan laba rugi perusahaan, perkiraan arus kas dan analisanya yang dibuat
sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana usaha atau investasi usaha
akan dilanjutkan atau dihentikan. Menghitung
kelayakan usaha juga penting sebagai pertimbangan pihak penyandang dana atau
Bank untuk menilai layak tidaknya diberikan pinjaman dana atas usaha yang akan
didirikan. Materi dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat
Aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis, aspek yuridis, dan aspek keuangan.
ASPEK PEMASARAN
Produk yang dihasilkan oleh wirausaha
adalah barang atau jasa yang akan dipergunakan atau dibeli oleh masyarakat.
Oleh sebab itu sebelum menentukan produk apa yang akan dihasilkan, maka seorang
wirausaha harus mengetahui kondisi pasar terhadap barang dan jasa yang
ditawarkan dan mengetahui kebutuhan permintaan dan penawaran, kejelasan
informasi tentang- persaingan,
informasi tentang perkembangan harga, saluran distribusi dan rencana pemasaran
dari produk tersebut.
PENETAPAN KEBUTUHAN
PASAR
Untuk mengetahui tentang kebutuhan
konsumen, diperlukan adanya kegiatan survey atau observasi (pengamatan).
Kegiatan ini bertujuan mengumpulkan semua data dan informasi di lapangan yang
berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan, sehingga ditemukan
hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi baru.
Berikut adalah contoh pengumpulan data
untuk membuka usaha di bidang perdagangan di suatu lingkungan perumahan
tertentu, misalnya:
• Jumlah Rumah 800 unit,
• Jumlah KK 800 Orang,
• Rata-rata Pendapatan Rp.
1.000.000/Bulan,
• Jumlah Kendaraan Penghuni 400 KK,
• Jumlah Toko Barang Konsumsi 2 Unit,
• Jumlah Toko Kue 1 Unit
• dan seterusnya.
Hasil pengamatan ini dapat memberikan
informasi tentang kemungkinan adanya peluang usaha yang terdapat di pemukiman
tersebut, antara lain: bengkel mobil, toko kelontong, agen minyak, gas,
minuman, wartel, pengusaha mebel, cuci mobil, las pagar, salon, foto copy dan
lain-lain. Bidang usaha perdagangan eceran/ retail (toko) juga dapat dipilih.
Alasannya karena dalam wilayah yang
melayani 800 KK tersebut hanya terdapat dua toko. Selanjutnya perlu juga dicari
informasi dari instansi atau pihak pengelola perumahan atau kelurahan setempat.
Contoh: Jumlah rumah siap huni 850 rumah. Dalam pembangunan 750 rumah Rencana
total rumah 3.500 rumah Atas dasar data itu, sejak dini sudah dapat
diantisipasi kemungkinan pengembangan usahanya dimasa mendatang.
PERMINTAAN DAN
PENAWARAN
Kelangsungan suatu kegiatan usaha akan tergantung
pada adanya kebutuhan atau permintaan atas barang dan Jasa. Untuk mengetahui
berapa besar kebutuhan utama diperlukan pengumpulan data untuk dilakukan
perhitungan-perhitungan guna kegiatan usaha yang akan dilakukan, misalnya :.
· Jumlah KK 500
· Pendapat
rata-rata/per-bulan Rp. l00.000
· Prosentase biaya
hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp. 80.000,- sedangkan rata-rata
biaya hidup utama (beras dan lauk-pauk) adalah 60 % dari total biaya hidup 0.6
x Rp. 80.000,- = 48.000,-
· Pendapatan yang
dibelanjakan dilingkungan sendiri adalah 40 % dari biaya hidup utama atau 0,4 x
Rp. 48.000,- = Rp. 19.200,-
Data itu menghasilkan kemungkinan
belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40 % kepada pedagang keliling
(lauk pauk) dan sisanya 60 % ke toko kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar
0,6 x Rp. 19.200,- = Rp.11.520, - karena itu, potensi permintaan kebutuhan
hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui belanja toko adalah
Rp.11.520,-.
Di samping itu perlu pula pengamatan
atas kedua toko yang ada di kawasan tersebut untuk mengetahui besarnya nilai
dagangan kemampuan jual serta karakter pembeli (misalnya barang yang laku dan
yang kurang laku). Jika hasilnya menunjukkan hanya sebagian kecil potensi
permintaan yang dapat digarap, maka masih terdapat peluang membuka usaha baru
yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari. Contoh :
· Potensi
Permintaan Rp. 57.600.000,-
· Potensi
Penawaran Rp. 30.000.000,-
· Berarti terdapat
potensi/peluang pasar Rp. 57.600.000 - Rp. 30.000.000 = Rp.27.600.000,-
ANALISA PERSAINGAN
Bisnis adalah persaingan. Lebih-lebih
usaha / toko yang akan dibuka usaha itu bukan satu-satunya toko yang ada. Oleh
karena itu, perlu melakukan pengamatan dan pendataan yang detail terhadap
toko-toko dilokasi tersebut. Pengamatan dan pendataan misalnya menunjukkan
sebagai berikut:
· Dalam waktu
dekat belum ada rencana usaha baru yang serupa.
· Harga jual
barang lebih mahal dari harga supermaket, dan prosentase keuntungan rata- rata
20 %.
· Kedua toko itu
tidak punya fasilitas antar barang.
· Pemasok barang
mendatangi toko.
Kesimpulannya, peluang pasar yang
hendak diambil tidak diganggu oleh pesaing baru. Melalui pasokan langsung dari
Distributor, diperoleh harga yang lebih murah dan bersaing. Upaya untuk menang
bersaing dapat dilakukan pula dengan menerapkan sistem swalayan dan memberikan
pelayanan pengiriman barang sampai jarak maksimal 2 km dari toko bebas biaya
antar. Melalui strategi ini, akan diperoleh konsumen baru, di samping
dapat menarik konsumen dari pesaing.
PERKEMBANGAN HARGA
Satu yang amat penting, dan harus
dicermati dalam dunia usaha adalah perkembangan harga jual dari barang yang
diproduksi atau diperdagangkan. Keberhasilan seorang pengusaha diukur dari
kecepatannya memperoleh informasi tentang perkembangan harga barang, yang dapat
berbeda hanya karena perbedaan waktu dan tempat. Mereka yang dapat memanfaatkan
informasi tersebut dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar
dari pesaingnya.
SALURAN DISTRIBUSI
Distribusi barang dari produsen ke
konsumen adalah suatu mata rantai untuk meluaskan pasar. Dimulai dari yang
terdekat dengan produsen, yaitu distributor, agen, sampai pengecer. Makin dekat
ke produsen, harga yang diperoleh makin rendah, tetapi dengan jumlah pembelian
yang besar. Makin Jauh dari produsen harga yang diperoleh makin mahal. Sebagai
upaya memperoleh harga yang lebih murah, perlu menjalin kerja sama yang baik
dengan agen dan distributor.
RENCANA PEMASARAN
Rencana
pemasaran menyangkut promosi dan cara mengenalkan produk kepada konsumen.
Selain itu rencana pemasaran yang baik juga penting untuk meyakinkan penyandang
dana bahwa usaha yang akan dijalankan punya prospek yang menguntungkan,
sehingga penyandang dana tertarik untuk menanamkan modalnya pada usaha
tersebut.
No comments:
Post a Comment