Friday, August 8, 2014

Pemimpin Di Negeri Ini



Pada  kesempatan ini sengaja  saya mengangkat sebuah artike yang berttujuan sekedar mengungkap kan unek unek serta  tanpa bermaksud mengkritik atau mendramatisir permasalahan permasalahan yang ada di  negeri  ini.
            Pada setiap pemilihan pemimpin, khusus nya di  negeri  ini, baik itu pemilihan presiden atau gubernur. atau pemilihan Bupati, Atau bahkan pemilihan Pemimpin - pemimpin lain nya, setiap calon pada umum nya akan merasa bangga kalau sudah bisa meyakin kan dan menjanjikan kepada masyarakat nya bahwa : “ jika saya terpilih nanti, saya bakal sanggup mengatasi ini dan itu. semua persoalan kota, atau di negeri  ini dijamin bakal beres di tangan saya”. Setelah itu, lalu masyarakat akan bertepuk tangan sambil berdecak kagum, dan penuh pengharapan. Nah, para calon pemimpin yang  seperti itu biasa nya sudah bisa di pastikan bahwa dia lah yang bakal terpilih menjadi pemimpin nantinya.
Di  berbagai forum, di  setiap acara - acara televisi juga banyak menghidang kan menu - menu yang mengumbar janji. Perdebatan dan persaingan para calon untuk memikat hati rakyat nya pun banyak di pertonton kan. apakah itu menghibur? tentu saja, jelas itu sangat menghibur. Tetapi apakah itu juga mendidik? Dan saya rasa tidak sama sekali. kenapa tidak? Sebab bagi sebagian masyarakat awam akan mencerna serta mencontoh bahwa, untuk menjadi seorang pemimpin bukan lah hal yang sulit, yang terpenting adalah  punya janji saja dulu. mendapat kan sambutan tepuk tangan yang meriah serta decak kagum dari masyarakat itu bisa jadi modal utama bagi para  calon pemimpin. sedangkan di tepati atau tidak, terlealisir atau tidak janji nya itu, itu urusan nanti, kalau sudah terpilih.
Yang menjadi pertanyaan nya adalah:  tujuan kita ingin menjadi seorang pemimpin itu apa? Dan niat nya untuk apa? apakah hanya sekedar coba coba? bisa kah saya menjadi seorang pemimpin atau tidak? Atau, apakah sekedar ingin mencicipi sebuah jabatan saja, tergiur dengan gajih yang besar, serta fasilitas hidup yang serba mewah, atau bagaimana? Bahkan pada umum nya janji - janji para calon pemimpin di negeri ini, baik itu calon presiden atau calon gubernur, atau juga calon pemimpin - pemimpin lain nya, biasa nya mereka suka membatasi  waktu, tentu saja hal itu untuk lebih meyakin kan hati rakyat nya. Sebagai contoh nya saja begini: dalam seratus hari saya bakal sanggup begini begini. dalam satu tahun atau dua tahun kedepan saya bakal bisa mengatasi ini dan itu. Dan kallau dalam rentan waktu yang di tentukan ternyata janji saya meleset atau tidak tercapai, saya bersedia untuk mengundur kan diri serta di copot dari jabatan saya sebagai pemimpin.  semudah itu kah? gampang sekali?

No comments: